SEMBALUN DAN PERTARUNGAN TRADISI-MODERN

SEMBALUN DAN PERTARUNGAN TRADISI-MODERN

Oleh: Paox Iben Mudhaffar

Syahdan, di sebuah lembah gelap gulita di Kaki gunung Rinjani hidup tujuh pasang suami istri. Kehidupan mereka masih sangat primitive. Lalu datang dua orang pendekar pengembara bernama Raden Harya Pati dan Harya Mangujaya.  Konon keduanya adalah utusan kerajaan Majapahit.  Dalam cerita yang tertulis di Lontar orang Sembah Ulun disebutkan bahwa keduanya adalah orang-orang sakti mandraguna, sebab hanya dengan menancapkan tombak maka dalam waktu semalam mampu merubah hamparan rawa yang luas menjadi tanah pertanian yang subur. Cerita itu memang terkesan tidak masuk akal. Tetapi dari nalar cerita itu kita jadi tahu bahwa kedua orang itulah yang mengajarkan kepada masyarakat Sembalun yang tadinya hidup dalam budaya berburu dan meramu sehingga mengenal budaya pertanian.  Kedua orang itu juga mengajarkan bagaimana menata masyarakat agar senantiasa harmoni dengan alam. Mereka juga mengajarkan tentang ketuhanan. Karena itu kampung tertinggi di Pulau Lombok itu dinamakan SEMBAH ULUN. Menyembah Diri (Tuhan). Setelah tugas itu selesai, konon keduanya Moksa.

Continue reading